Kata Maha berasal dari bahasa Sansekerta atau Pali yang bisa berarti
mulia atau besar( bukan dalam pengertian bentuk). Kata Maha bukan
berarti sangat. Kata “esa” juga berasal dari bahasa Sansekerta atau
Pali. Kata “esa” bukan berarti satu atau tunggal dalam jumlah. Kata
“esa” berasal dari kata “etad” yang lebih mengacu pada pengertian
keberadaan yang mutlak atau mengacu pada kata “ini” (this- Inggris).
Sedangkan kata “satu” dalam pengertian jumlah dalam bahasa Sansekerta
atau bahasa Pali adalah kata “eka”. Jika yang dimaksud dalam sila
pertama adalah jumlah Tuhan yang satu, maka kata yang seharusnya
digunakan adalah “eka” bukan kata “esa”.
Makna sila ketuhanan yang maha Esa ini adalah :
- Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-maisng menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
- Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
- Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
- Frasa Ketahuan Yang Maha Esa bukan berarti warga Indonesia harus memiliki agama monoteis namun frasa ini menekankanke-esaan dalam beragama.
- Mengandung makna adanya Causa Prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
- Menjamin peenduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
- Negara memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya agama dan dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama.
- Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agama masing-masing.
No comments:
Post a Comment